TRIBUN-VIDEO.COM – Presiden AS Joe Biden dilaporkan berada di bawah tekanan untuk mengambil tindakan terhadap Houthi di Yaman.
Kekhawatiran muncul saat Washington mencoba melayangkan ancaman ke Yaman.
Saat ini, AS telah berulang kali melakukan serangan terhadap lokasi rudal dan drone di Suriah dan Irak.
Akan tetapi, Biden enggan mengizinkan tindakan serupa terhadap pangkalan Houthi di Yaman.
Dikutip dari Anadolu, sikap kehati-hatian AS ini didorong oleh banyak pertimbangan.
Namun, alasan utama ialah karena Arab Saudi tidak ingin lagi melakukan perang yang memakan banyak biaya di Yaman.
Potensi peningkatan konflik dengan Houthi menimbulkan ancaman terhadap gencatan senjata yang rapuh antara Yaman dan Arab Saudi.
Dikatakan, bahwa para pejabat militer AS mengembangkan rencana rinci untuk menargetkan pangkalan rudal dan drone di Yaman dan fasilitas tertentu lainnya.
Akan tetapi, serangan itu dikhawatirkan bisa mempengaruhi Iran.
“Tetapi ada kekhawatiran bahwa serangan semacam itu akan mempengaruhi rencana permainan Iran,” kata laporan itu.
Adam Clements, mantan atase Angkatan Darat AS untuk Yaman meragukan dampak serangan Amerika itu.
Menurutnya, hubungan Iran-Houthi sangat diuntungkan dari konflik.
Sebelumnya, AS juga menarik mundur seluruh pasukan angkatan lautnya dari Timur Tengah.
Hal ini menyusul ditariknya kapal induk Amerika Serikat Gerald Fold dari Mediterania.
(Tribun-Video.com)
Host: Tini Afshin
VP: Fegi
#joebiden #lautmerah #redsea #houthi #amerikaserikat
source